kitab,gadget,android

Senin, 15 Februari 2016

MANAQIB HASAN BASRI TERJEMAH BAHASA INDONESIA

         Hasan bin Abil hasan  Al bashri lahir dikota madinah tahun 21 hijrah/ 624.M.     Ia adalah putra dari seorang budak yang di tangkap di Maisan .    Kemudian menjadi klien dari  seketaris Nabi Muhammad , Zaid bin Tsabit.   Karena dibesarkan di bashrah ia bisa bertemu dengan banyak sahabat Nabi .    Antara lain seperti yang dikatakan orang- dengan tujuh puluh sahabat yang turut dalam perang badar.   Hasan tumbuh menjadi seorang tokoh diantara tokoh- tokoh yang paling terkemuka pada zamanya,   dan ia termashur karena kesalehanya, yang teguh, dan secara blak-   blakan ia membeci sikap kalangan atas yang berpoya-   poya. Sementara teolog - teolog dari keluarga muktazilah
memandang Hasan sebagai pendiri gerakan mereka   (' Amr bin' Ubaid dan Wasil bin Atho' terhitung sebagai muridnya).   Didalam bibliografi sufi .    Ia di mulyakan sebagai salah seorang diantara tokoh. -   tokoh suci yang terbesar pada masa awal sejarah Islam . Hasan meninggal dikota bashrah pada tahun 110 hijrah/728 M. Banyak pidato- pidatonya -   memang Ia seorang orator yang cemerlang - dan ucapan  -   ucapanya di kutib oleh penulis  -  penulis bangsa Arab dan tidak sedikit di antara surat- suratnya yang masih dapat kita saksikan sampai sekarang.
     
           HASAN BERTOBAT.
      PADA Mulanya Hasan dari bashrah adalah seorang pedagang
Batu permata,   karena itu djuluki Hasan si pedagang mutiara.   Hasan mempunyai hubungan dagang dengan Bizantium,    nkarena itu ia  berkepentingan dengan jendral  -  jendral  dan  Mentri Kaisar.  Dalam sebuah peristiwa  ketika bepergian ke Bizantium  ,   Hasan mengunjungi perdana mentri   dan  mereka berbincang -  bincang   beberapa  saat .
        " Jika engkau suka  ,  kita akan pergi kesuatu tempat "  .  Simentri mengajak  Hasan.
         " Terserah kepadamu " . jawab Hasan  .   "Kemanapun   aku menurut ."
         Si  Mentri memerintahkan agar di sediakan  seekor kuda untuk Hasan .  Simentri naik kepunggung kudanya  .  Hasan pun melakukan hal yang serupa
        Setelah itu berangkatlah mereka menuju padang pasir  .  Sesampainya di tempat  tujuan  ,  Hasan  melihat sebuah tenda yang terbuat dari brokat Bizantium  .   di ikat dengan tali sutra  dan  di pancang dengan tiang emas diatas tanah .   Hasan berdiri  di kejauhan .
          Tak berapa lama kemudian  muncullah sepasukan tentara  perkasa dengan perlengkapan perang yang sempurna  .  Mereka lalu mengelilingi  tenda itu  .  Menggumamkan beberapa  patah  kata kemudian pergi  .  Setelah  itu muncul pula para pilosof  dan  cerdik  pandai yang hampir  empat ratus orang  jumlahnya .  Mereka mengelilingi  tenda  itu  ,  munggumamkan  beberapa patah kata  kemudian berlalu dari tempat itu  .   Datang lagi tiga ratus orang - orang tua yang arif dan  bijak sana  dan berjanggut  putih  ,  mereka menghampiri dan mengelilingi tenda itu  ,   lalu menggumamka beberapa patah kata kemudian berlalu  .   Akhirnya datang pula lebih dari dua ratus perawan cantik masing - masing  mengusung nampan  penuh dengan emas , perak  dan batu permata .  Mereka mengelilingi tenda itu  dan  menggumamkan beberapa patah kata kemudian meninggalkanya  .   Hasan mengisahkan  betapa iya sangat heran  menyaksikan kejadian - kejadian itu  dan bertanya pada dirinya sendiri   .    Apakah  artinya semua itu  .?
      
          " Ketika kami meninggalkan tempat itu ."  Hasan meneruskan kisahnya  ,   " Aku bertanya pada si Perdana Mentri  .   Si mentri  menjawab bahwa dahulu  Kaisar mempunyai seorang putera yang tampan ,  menguasai  berbagai cabang ilmu pengetahuan dan tak terkalahkan didalam arena ke gagah perkasaan .  Kaisar sangat sayang  kepada puteranya itu .   Tanpa terduga -  duga puteranya jatuh sakit
.  Semua Tabib paling Ahli sekalipun tidak mampu menyembuhkan penyakitnya  .   Akhirnya  si pemuda putra  mahkota  itu meninggal da dikuburkan  di bawah naungan tenda  tersebut .  Setiap tahun. Orang -  orang datang  berziarah   ke   kuburanya ."
         Sepasukan tentara yang mula - mula mengelilingi tenda tersebut berkata  :  " Wahai putra mahkota ,  seandainya mala petaka yang menimpa dirimu ini terjadi di medan pertempuran kami semua akan mengorbankan jiwa raga kami untuk menyelamatkanmu ,  tetapi malapetaka  yang menimpamu  ini  datang dari  Dia  yang tak sanggup  kami perangi  dan tak dapat  kami  tentang ,"  Setelah  berucap seperti itu merekapun berlalu  dari tempat  itu.  .
        
        Kemudian tibalah giliran para  filosof  dan  cerdik pandai mereka berkata : " mala petaka yang menimpa dirimu ini datang dari  Dia yang tidak dapat kami lawan dengan ilmu pengetahuan , filsafat  dan dengan tipu muslihat .  Karna semua filosof di atas bumi ini tidak berdaya  menghadapi,Nya dan  semua cerdik pandai hanya orang - orang dungu di hadapan,Nya , jika tidak demikian halnya , kami telah berusaha  dengan mengajukan dalih - dalih yang tak dapat di bantah oleh siapa pun  di Alam semesta ini  . '
Sete lah berucap demikian para filosof cerdik pandai itu  pun  berlalu dari tempat   ter sebut. .
         Selanjutnya dari  orang - orang  tua  yang. mulia. tampil seraya ber kata. : " Wshai putra Mahkota , seandai malapetaka yang menimpa dirimu ini dapat dicegah oleh campur tangan orang - orang tua niscaya kami telah mencegahnya dengan doa -  doa kami yang rendah hati ini , dan pastilah kami tidak akan meninggalkan engkau seorang diri di tempat ini ,  tetapi malapetaka yang ditimpakan kepadamu datang dari Dia yang sedikitpun tidak dapat dicegah oleh campur tangan manusia - manusia yang lemah . "  Setelah kata - kata  ini mereka ucapkan  mereka pun berlalu  . 
         Kemudian dara - dara yang cantik  dengan nampan - nampan berisi emas perak dan batu permata  datang menghampiri mengelilingi tenda itu dan berkata wahai putra kaisar  seandainya malapetaka  yang menimpa dirimu ini bisa ditebus dengan kekayaan dan kecantikan ,  niscaya kami  merekakan  diri dan harta kekayaan kami yang banyak ini untuk menebusmu dan tidak kami tinggalkan engkau di tempat ini , namun mala petaka ini ditimpakan oleh Dia yang tak dapat di pengaruhi oleh harta kekayaan da kecantikan ." Setelah kata - kata itu mereka ucapkan , merekapun meninggalkan tempat itu .
        Terakhir sekali ,  Kaisar  beserta perdana menterinya  tampil masuk kedalam tenda dan berkata : "  Wahai biji mata dan pelita hati .
       Simenteri menahan hati ,  Ayahanda  !  Apakah yang dapat dilakukan  Hasan  .  Si menteri  ? Ayahanda telah mendatang kan sepasukan  tentara hal yang serupa para filosof cerdik pandai , para pawang dan pepasir dara. - dara cantik jelita , harta benda dan segala macam barang - barang berharga . Dan Ayahanda sendiripun telah datang , jika semua ini ada faedahnya , maka ayahanda pasti melakukan segala sesuatu yang dapat ayahanda lakukan .  Tetapi malapetaka ini telah ditimpakan kepadamu oleh  Dia yang tidak dapat dilawan oleh ayahanda beserta segala aparat , pasukan , pengawal , harta benda dan barang - barang berharga ini . Semoga engkau mendapat kesejahtraan , selamat tinggal sampai tahun yang akan datang ."  Kata - kata ini diucapkan sang  Kaisar  kemudian ia berlalu dari tempat itu .
       
      HASAN DARI BASHRAH DAN  ABU  ' AMR.
     Pada suatu hari , ketika Abu ' Amr, seorang ahli tafsir terkemuka  sedang mengajarkan Al qur' an , tak disangka sang ka datang lah seorang pemuda tampan  ikut mendengarkan pembahasan nya . Abu ' Amr  terpesona memandang  sang pemuda dan secara mendadak lupalah ia akan setiap kata dan huruf dalam Al Qur' an , ia sangat menyesal dan gelisah karna perbuatannya itu . Dalam keadaan seperti ini  pergilah ia mengunjungi Hasan dari bashrah  untuk mengadukan kemasygulan hatinya itu .
       " GURU ",    Abu  'A mr berkata sambil menangis dengan sedih,  " Begitulah kejadiannya.   Setiap kata dan huruf  Al Qur' an telah hilang dari ingatanku ,"
         Hasan begitu terharu mendengar keadaan Abu  ' Amr .
Sekarang ini adalah musim haji ."  Hasan berkata kepadanya.
." Prrgilah ke tanah suci dan tunaikanlah ibadah haji . Sesudah itu pergilah ke masjid Khoif .  Disana engkau akan bertemu dengan seorang tua . Jangan engkau langsung menegurnya tetapi tunggulah sampai keasikanmu beribadah selesai . Setelah itu barulah engkau memohonkan agar Ia mau berdoa untukmu .
         Abu ,' Amr menuruti petuah Hasan . Di pojok ruangan masjid Khoif Abu 'Amr melihat seorang tua yang patut di muliakan  dan beberapa orang  yang duduk mengelilingi dirinya .   Beberapa saat kemudian masuklah seorang yang berpakaian putih bersih ,  orang - orang itu memberi jalan kepadanya ,  mengucapkan salam dan setelah itu mereka berbincang -  bincang dengan dia .  Ketika waktu solat tiba . Lelaki itu minta diri untuk meniggalkan tempat itu .  Tidak beberapa lama yang lain - lainnya pun ikut pergi meninggalkan tempat itu pula . Sehingga yang tertinggal  di tempat itu hanyalah siorang tua  tadi.
         Abu 'Amr menghampirinya dan mengucapkan salam .   "Dengan nama Alloh ,  tolonglah diriku ini .". Abu  'Amr berkata sambil menangis .   Kemudian menerangkan dukacita yang menimpa dirinya .     Si orang tua sangat prihatin  mendengar penuturan  Abu ' Amr tersebut ,   lalu menegadahkan tangan kepala dan berdoa  ,    "Belum lagi ia merendahkan kepalanya ."   Abu  'Amr  mengisahkan  .  "Semua kata dan huruf Al qur' an telah dapat ku ingat kembali  .   Aku bersujud didepannya karna begitu sukurnya ."
         " Siapakah yang menyuruhmu untuk menghadap kepadaku ? ."   orang tua itu bertanya kepada Abu  ' Amr .
         " Hasan dari bashrah ".   Jawab  Abu  'Amr.
         ", Jika sese orang telah mempunyai  Imam sepertj  Hasan ."   lelaki tua  tersebut  berkomentar
."  mengapa ia  memerlukan Imam yang lain ?"
      Tspi baiklah . Hasan telah menunjukkan siapa diriku ini dan kini akan kutunjukkan siapakah dia sebenarnya  .  ia telah membuka selubung diriku dan kini ku buka pula selubung dirinya ".    Kemudian orang tua itu meneruskan . " Lelaki  yang berjubah putih tadi , yang datang kesini setelah waktu solat  'Ashar , dan yang terlebih dahulu meninggalkan tempat ini serta di hormati orang - orang lain tadi ,   ia  adalah  ' Hasan  .    Setiap hari setelah melakukan  solat Ashar di bashrah . Ia berkunjung kesini  berbincang - bincang  bersamaku dan kembali lagi ke bashrah untuk melak sanakan solat magrib di Sana .   Jika seseorang  telah  mempunyaj Imam  seperti Hasan  .  Mengapa ia masih  merasa perlu  memohonkan doa dari diriku ini .
( bersambung ke Hasan dari Bashrah dengan Pemyembah  Api.)

MANAQIB ABDULLOH BIN MUBAROK DAN HAMBANYA TERJEMAH

         Abdulloh mempunyai seorang hamba,Seseorang memberitahu Abdulloh :

        " Hambamu setiap hari membongkar kuburan dan memberikan hasilnya kepadamu."

          Pengaduan ini sangat menggelisahkan Abdulloh. Suatu  malam dibuntutinya hambanya itu.
Si hamba pergi ke sebuah pekuburan lalu membuka sebuah kuburan.Ternyata didalamnya ada tempat untuk solat. Abdulloh yang menyaksikan semua ini, dari kejahuan merangkak menghampiri.
Terlihatlah olehnya sihamba yang menggunakan pakaian dari karung dan tali pengikat leher. Kemudian sihamba mencium tanah sambil meratap. Menyaksikan kejadian ini Abdulloh menangis dan dengan diam- diam meninggalkan tempat itu dan duduk di suatu pojok yang terpisah jauh dari situ.

         Hambanya tetap berada di dalam kuburan itu dan ketika fajar tiba barulah ia keluar,menutup kuburan itu kembali, lalu pergi ke masjid untuk melaksanakan solat subuh.

          Setelah selesai solat, si hamba berseru dalam doanya : Tuhanku, hari telah siang pula. Tuanku diatas dunia ini akan meminta uang dariku. Engkau adalah sumber kekayaan bagi orang orang miskin. Berikanlah uang kepadaku  dari sumber yang hanya engkaulah yang tahu.

            Sesaat itu juga , sebuah sinar membersit dari langit dan sekeping dirham perak jatuh ketangan si hamba. Abdulloh tidak bisa menahan dirinya lagi. Iapun bangkit, di rangkulnya kepala hambanya itu kedadanya lalu di ciuminya.

             Dengan seribu jiwa barulah  aku mau melepaskan seorang hamba yang seperti engkau ini. Sesungguhnya engkaulah yang menjadi Tuan  bukan aku."

             Setelah menyadari apa yang terjadi, si hamba berseru :" Ya, Alloh. kini Setelah penutup  diriku di ketahui orang. Tiadalah ketenangan bagiku di atas dunia ini. Demi kebesaran dan keagunganmu kumohon kepadamu.Janganlah engkau biarkan aku tergelincir  karena diriku sendiri. Oleh karna itu  cabutlah nyawaku sekarang ini juga"

          Kepalanya masih dalam dekapan  "Abdulloh , ketika ia menghembuskan  nafasnya yang terakhir. "Abdulloh membaringkan tubuhnya, mengkafaninya.

           Kemudian mayat hambanya yang memakai pakaian  karong itu, dimakamkannya didalam kuburan itu pula.

         Malam itu  didalam mimpinya " Abdulloh melihat  Penguasa Alam semests, dan SahabatNya . Ibrahim
Yang menyertaiNya.Masing- masing mengendarai kuda yang gagah perkasa. Keduanya bertanya : " Abdulloh , mengapa engkau menguburkan sahabat kami dalam pakaian karung ? " Namun dalam aplikasi keseharian, apa yang terjadi? Orang muslim yang melaksanakan shalat dipaksa untuk berdiam, konsentrasi ketika melaksanakan shalat. Padahal pesan esensialnya adalah, agar pikiran yang liar diperlihara dan digembalakan agar tidak liar. Sebab pikiran yang liar pasti menggagalkan pesan khusyu’ tersebut. Khusyu’ itu adalah buah dari shalat. Sedangkan shalat hakikatnya adalah eksperimenmanunggal dengan Gusti. Manunggal itu adalah al-Islam,penyerahan diri . Sehingga doktrin manunggal bukanlah masalah paham qadariyah atau jabariyah, fana’ atau ittihad.Namun itu adalah inti kehidupan. Khusyu’ bukanlah latihan konsentrasi, bukan pula meditasi. Konsentrasi dan meditasi hanya salah satualat latihan menggembalaan pikiran. Wajar jika Syekh Siti Jenar menyebut ajaran para wali sebagai ajaran yang telah dipalsukan dan menyebut shalat yang diajarkan para Wali adalah model shalatnya para pencuri.Puasa Zakat dan HajiTIGA PULUH SEMBILAN“Syahadat, shalat dan puasa itu, sesuatu yang tidak diinginkan, jadi tidak perlu. Adapun zakat dan naik haji ke Mekah, itu semua omong kosong (palson kabeh). Itu seluruhnya kedurjanaan budi, penipuan terhadap sesama manusia. Orang-orang dungu yg menuruti aulia, karena diberi harapan surga di kelak kemudian hari, itu sesungguhnya keduanya orang yang tidak tahu. Lain halnya dengan saya, Siti Jenar. Tiada pernah saya menuruti perintah budi, bersujud-sujud di mesjid mengenakan jubah, pahalanyabesok saja, bila dahi sudah menjadi tebal, kepala berbelulang. Sesungguhnya hal ini tidak masuk akal! Di dunia ini semua manusia adalah sama. Mereka semua mengalami suka-duka, menderita sakit dan duka nestapa, tiada beda satu dengan yang lain. Oleh karena itu saya, Siti Jenar, hanya setiapada satu hal saja, yaitu Gusti Zat Maulana.” .Syekh Siti jenar menyebutkan bahwa syariat yang diajarkan para wali adalah “omong kosong belaka”, atau “wes palson kabeh”(sudah tidak adayang asli). Tentu istilah ini sangat amat berbeda dengan anggapan orang selama ini, yang menyatakan bahwa Syekh Siti Jenar menolak syari’at Islam. Yang ditolak adalah reduksi atas syari’at tersebut. Syekh Siti Jenar menggunakan istilah “iku wes palson kabeh”, yg artinya “itu sudah dipalsukan atau dibuat palsu semua.” Tentu ini berbeda pengertiannya dengan kata “iku palsu kabeh” atau “itu palsu semua.”Jadi yang dikehendaki Syekh Siti Jenar adalah penekanan bahwa syari’at Islam pada masa Walisanga telah mengalami perubahan dan pergeseran makna dalam pengertian syari’at itu. Semuanya hanya menjadi formalitas belaka. Sehingga manfaat melaksanakan syariat menjadi hilang. Bahkanmenjadi mudharat karena pertentangan yang muncul dari aplikasi formal syariat tsb. Namun dalam aplikasi keseharian, apa yang terjadi? Orang muslim yang melaksanakan shalat dipaksa untuk berdiam, konsentrasi ketika melaksanakan shalat. Padahal pesan esensialnya adalah, agar pikiran yang liar diperlihara dan digembalakan agar tidak liar. Sebab pikiran yang liar pasti menggagalkan pesan khusyu’ tersebut. Khusyu’ itu adalah buah dari shalat. Sedangkan shalat hakikatnya adalah eksperimenmanunggal dengan Gusti. Manunggal itu adalah al-Islam,penyerahan diri . Sehingga doktrin manunggal bukanlah masalah paham qadariyah atau jabariyah, fana’ atau ittihad.Namun itu adalah inti kehidupan. Khusyu’ bukanlah latihan konsentrasi, bukan pula meditasi. Konsentrasi dan meditasi hanya salah satualat latihan menggembalaan pikiran. Wajar jika Syekh Siti Jenar menyebut ajaran para wali sebagai ajaran yang telah dipalsukan dan menyebut shalat yang diajarkan para Wali adalah model shalatnya para pencuri.Puasa Zakat dan HajiTIGA PULUH SEMBILAN“Syahadat, shalat dan puasa itu, sesuatu yang tidak diinginkan, jadi tidak perlu. Adapun zakat dan naik haji ke Mekah, itu semua omong kosong (palson kabeh). Itu seluruhnya kedurjanaan budi, penipuan terhadap sesama manusia. Orang-orang dungu yg menuruti aulia, karena diberi harapan surga di kelak kemudian hari, itu sesungguhnya keduanya orang yang tidak tahu. Lain halnya dengan saya, Siti Jenar. Tiada pernah saya menuruti perintah budi, bersujud-sujud di mesjid mengenakan jubah, pahalanyabesok saja, bila dahi sudah menjadi tebal, kepala berbelulang. Sesungguhnya hal ini tidak masuk akal! Di dunia ini semua manusia adalah sama. Mereka semua mengalami suka-duka, menderita sakit dan duka nestapa, tiada beda satu dengan yang lain. Oleh karena itu saya, Siti Jenar, hanya setiapada satu hal saja, yaitu Gusti Zat Maulana.” .Syekh Siti jenar menyebutkan bahwa syariat yang diajarkan para wali adalah “omong kosong belaka”, atau “wes palson kabeh”(sudah tidak adayang asli). Tentu istilah ini sangat amat berbeda dengan anggapan orang selama ini, yang menyatakan bahwa Syekh Siti Jenar menolak syari’at Islam. Yang ditolak adalah reduksi atas syari’at tersebut. Syekh Siti Jenar menggunakan istilah “iku wes palson kabeh”, yg artinya “itu sudah dipalsukan atau dibuat palsu semua.” Tentu ini berbeda pengertiannya dengan kata “iku palsu kabeh” atau “itu palsu semua.”Jadi yang dikehendaki Syekh Siti Jenar adalah penekanan bahwa syari’at Islam pada masa Walisanga telah mengalami perubahan dan pergeseran makna dalam pengertian syari’at itu. Semuanya hanya menjadi formalitas belaka. Sehingga manfaat melaksanakan syariat menjadi hilang. Bahkanmenjadi mudharat karena pertentangan yang muncul dari aplikasi formal syariat tsb.